Senin, 15 Juni 2009

Sinopsis dan Treatment

1. Sinopsis :

Contoh 1 : Visualisasi video yang mengisahkan tentang kharakter dua tokoh masing – masing tokoh antagonis dan tokoh melankolis. Perbedaan hereditas yang mengibaratkan satu peribahasa “ Bagai anjing dengan kucing “

( Sinetron yang berjudul : Si Kembar )

Contoh 2 : Media visualisasi dialog seru, sehubungan dengan peristiwa fakta dan actual yangmelibatkan kejatuhan para Caleg

( Calon Legislatif )Banten.

( Dialog visualisasi seru yang bertema : “ Indonesia Tersenyum “ )

Contoh 3 : Media pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia yang bersub pokok bahasan : “ Kelompok kata Frase DM dan MD “

( Pembelajaran Bahasa Indonesia : Kelompok Kata )

2. Treatment :

Contoh 1 : Cerita diawali dengan terlihatnya semburat senja di ufuk barat. Mentari senja tersenyum di balik temaramnya langit yang seolah mengucapkan selamat tinggal pada penghuni Marcapada. Sementara bianglala terus menghitam di sudut gedung tua nampak dua sosok mungil berdiri saling membelakangi cakrawala.Sang Antagonis tak lepas – lepasnya menghunjamkan kata – kata pedas pada tokoh melankolis. Terdengar sendu isak tangis sang melankolis. Namun hal itu tak jua meluluhkan hati si Antagonis.Mereka memang dua bersaudara, tapi entah mengapa, pola kehidupan dan tingkah laku mereka seolah bagai anjing dan kucing, tak pernah akur. Tokoh antagonis selalu melemparkan amarah pada tokoh melankolis yang sangat sensitif dalam segala hal.Sedikit bentakan yang terlontar dari mulut si Antagonis, maka sudah dapat dipastikan, akan terdengar sedu sedan dari si melankolis dan airmatanya bercucuran membasahi pipi putihnya.Namun bagaimanapun juga, apapun juga yang mereka perbuat, mereka tetap sepasang saudara kembar yang jika dilihat dari fisik, tak ada sedikitpun perbedaan. Bagai pinang di belah dua. Sama persis.

Contoh 2 : Acara Televisi kejar tayang, yang di hadirkan tiap malam Selasa ini sangat menyita perhatian pemirsa di seluruh pelosok tanah air. Betapa tidak, disinilah masyarakat bias memprediksi dan juga menyimpulkan,partai mana dan partai siapa yang bakal naik menjadi pemenang dalam Pemilu minggu depan. Sungguh hal yang sangt ironis dalam perkembangan politik yang selalu berubah tak pasti. Dan, hari yang mendebarkan itu akhirnya datang juga, kesibukan sangat terasa di setiap sudut kota.Tak beberapa lama, saat pengumpulan pemungutan suara sudah di tayangkan, tak ayal, satu demi satu caleg yang sangat optimis memenangkan pesta demokrasi ini gigit jari saat namanya tak tercantum dan tak memenuhi kuota persyaratan pra kedudukan caleg. Salah satu kejadian adalah seorang caleg Banten nekad bunuh diri karena usahanya yang telah menghabiskan ratusan juta rupiah gagal total, bahkan hutangnya menumpuk yang tak sanggup ia lunasi. Akhirnya, mungkin karena tak kuat menahan himpitan dan beban yang teramat berat, sang Caleg Banten tersebut meninggal karena urat nadinya terputus saat pecahan kaca sengaja dikenai ke pergelangan tangan kirinya. Sungguh naif.

Contoh 3 : Kurikulum ber –sub pokok bahasan kelompok kata yang tertera dalam RPP sang guru Bahasa Indonesia terbuka lebar. Disana tertulis definisi dari kelompok kata yaitu ungkapan kata yang mempunyai beberapa idiom tertentu. Kelompok kata itu sendiri terbagi atas dua bagian, yaitu kelompok kata diterangkan dan kelompok kata menerangkan. Untuk menjadi satu frase yang berkesinambungan, kelompok kata yang berfrase Diterangkan

( D ) dengan kelompok kata yang berfrase Menerangkan ( M ) di

Gabung menjadi satu kalimat. Contoh kata yang berfrase DM adalah : Bunga Mawar. Dimana di sini, bunga sebagai kata yang diterangkan sedangkan mawar sebagai kata yang menerangkan. Jadi, Bunga Mawar = berfrase DM

Contoh berikutnya adalah kata yang berfrase MD yaitu = Setangkai Bunga. Dalam hal ini, setangkai adalah kata yang menerangkan, sedangkan bunga adalah kata yang diterangkan.

Inti dari pembelajaran ini adalah siswa mampu memahami bahwa, kata berfrase menerangkan adalah kata yang bisa di ubah – ubah. Sementara kata yang berfrase Diterangkan, adalah sebagai kata pokok yang tidak bisa di ubah – ubah. Contoh sederhana dalam permasalahan diatas adalah, bunga tidak bisa diganti oleh kata yang lain, sementara setangkai bisa diganti dengan dua tangkai, sepucuk dan lain sebagainya. Begitu juga dengan mawar, mawar juga kata yang bisa diubah menjadi melati, anggrek dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar